HATI-HATI ! "5 Bahan Pelumas ini Ternyata Bisa Membahayakan Vagina"
indozonehealth.com- Beberapa kondisi membutuhkan pelumas vagina untuk meminimalisasi rasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual. Pelumas umumnya digunakan untuk mempermudah penetrasi atau mengurangi gesekan saat melakukan hubungan intim, masturbasi, atau pun saat menggunakan alat bantu seks seperti kondom.
Namun, jangan sembarangan dalam memilih bahan sebagai pelumas vagina. Apalagi bahan yang memiliki efek sebagai pelembap atau berbahan dasar minyak. Pasalnya, hal ini justru berbahaya untuk vagina Anda. Selain itu, menggunakan bahan tersebut sebagai pengganti pelumas akan memicu berbagai risiko seperti alergi hingga infeksi bakteri atau infeksi jamur pada vagina.
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat menggunakan lubrikan seks yang aman digunakan pada organ intim dan dapat meningkatkan sensasi saat bercinta.
Bahan pelumas vagina yang bisa membahayakan
Baby oil
Menggunakan baby oil sebagai pengganti pelumas vagina bukanlah ide yang bagus. Pelumas yang berbahan dasar minyak sulit untuk dibersihkan. Meski Anda sudah membersihkannya dengan air, baby oil masih akan menempel pada area vagina.
Jika dibiarkan sisa baby oil bisa masuk ke bagian dalam vagina. Berbagai bakteri jahat pun akan ikut menempel dan terjebak bersama baby oil pada area kewanitaan Anda. Akibatnya, vagina justru jadi tempat bakteri bersarang dan berkembang biak.
Selain itu, Journal Obstetrics and Gynecology menemukan hubungan antara penggunaan baby oil dan kolonisasi genus jamur Candida, yang dapat menyebabkan infeksi jamur pada vagina.
Air liur
Terdengar aneh bukan, tapi mungkin ini adalah cara praktis dan cepat jika Anda memerlukan pelumas dalam keadaan yang darurat. Namun, hal ini sebenarnya tidak efektif untuk melubrikasi vagina.. Menggunakan air liur sebagai pelumas juga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin dan bisa menyebabkan risiko infeksi bakteri atau jamur pada vagina.
Minyak pohon teh (tea tree oil)
Seorang pakar ginekologi dari Amerika Serikat menjelaskan bahwa minyak pohon teh dapat membuat vagina terasa panas seperti terbakar. Hal ini karena minyak pohon teh memiliki reaksi kimia yang sangat keras dan berbahaya bagi vagina. Jadi sebaiknya jangan menggunakan minyak pohon teh sebagai pelumas vagina Anda, untuk menghindari iritasi vagina.
Petroleum jelly
Petroleum jelly memang terkenal memiliki banyak manfaat khusunya untuk kecantikan wajah. Namun, petroleum jelly ternyata tidak baik digunakan pada vagina Anda sebagai pengganti pelumas.
Menurut penelitian yang diterbitkan jurnal Obstetrics and Gynecology, penggunaan petroleum jelly sebagai pelumas vagina dapat menyebabkan infeksi pada vagina. Berdasarkan penelitian tersebut, wanita yang menggunakan petroleum jelly sebagai pelumas lebih dari dua kali dalam sebulan dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri yang sama seperti menggunakan minyak pada vagina.
Lotion
Menggunakan lotion sebagai pelumas vagina dapat menimbulkan berbagai risiko pada vagina Anda, seperti iritasi. Hal ini adalah akibat dari kandungan glikol propil (senyawa yang larut dalam air yang membantu lotion tetap lembab) pada lotion. Tak hanya itu, lotion juga mengandung wewangian yang dapat memicu iritasi hingga pembengkakan.
Jadi, pelumas apa yang aman untuk vagina?
Saat ini sudah banyak pelumas atau lubrikan khusus untuk seks yang tersedia di pasaran. Pelumas seks ini dirancang untuk penggunaan pada organ intim, sehingga aman digunakan tanpa menimbulkan iritasi maupun infeksi bakteri.
Selain itu, Anda juga bisa menemukan di pasaran, pelumas seks yang bisa menambah sensasi dan aroma. Jenis pelumas yang diformulasikan khusus untuk seks biasanya tidak lengkat karena bahan dasarnya adalah air, sehingga juga aman digunakan di bagian tubuh intim Anda.
Namun, jangan sembarangan dalam memilih bahan sebagai pelumas vagina. Apalagi bahan yang memiliki efek sebagai pelembap atau berbahan dasar minyak. Pasalnya, hal ini justru berbahaya untuk vagina Anda. Selain itu, menggunakan bahan tersebut sebagai pengganti pelumas akan memicu berbagai risiko seperti alergi hingga infeksi bakteri atau infeksi jamur pada vagina.
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat menggunakan lubrikan seks yang aman digunakan pada organ intim dan dapat meningkatkan sensasi saat bercinta.
Bahan pelumas vagina yang bisa membahayakan
Baby oil
Menggunakan baby oil sebagai pengganti pelumas vagina bukanlah ide yang bagus. Pelumas yang berbahan dasar minyak sulit untuk dibersihkan. Meski Anda sudah membersihkannya dengan air, baby oil masih akan menempel pada area vagina.
Jika dibiarkan sisa baby oil bisa masuk ke bagian dalam vagina. Berbagai bakteri jahat pun akan ikut menempel dan terjebak bersama baby oil pada area kewanitaan Anda. Akibatnya, vagina justru jadi tempat bakteri bersarang dan berkembang biak.
Selain itu, Journal Obstetrics and Gynecology menemukan hubungan antara penggunaan baby oil dan kolonisasi genus jamur Candida, yang dapat menyebabkan infeksi jamur pada vagina.
Air liur
Terdengar aneh bukan, tapi mungkin ini adalah cara praktis dan cepat jika Anda memerlukan pelumas dalam keadaan yang darurat. Namun, hal ini sebenarnya tidak efektif untuk melubrikasi vagina.. Menggunakan air liur sebagai pelumas juga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin dan bisa menyebabkan risiko infeksi bakteri atau jamur pada vagina.
Minyak pohon teh (tea tree oil)
Seorang pakar ginekologi dari Amerika Serikat menjelaskan bahwa minyak pohon teh dapat membuat vagina terasa panas seperti terbakar. Hal ini karena minyak pohon teh memiliki reaksi kimia yang sangat keras dan berbahaya bagi vagina. Jadi sebaiknya jangan menggunakan minyak pohon teh sebagai pelumas vagina Anda, untuk menghindari iritasi vagina.
Petroleum jelly
Petroleum jelly memang terkenal memiliki banyak manfaat khusunya untuk kecantikan wajah. Namun, petroleum jelly ternyata tidak baik digunakan pada vagina Anda sebagai pengganti pelumas.
Menurut penelitian yang diterbitkan jurnal Obstetrics and Gynecology, penggunaan petroleum jelly sebagai pelumas vagina dapat menyebabkan infeksi pada vagina. Berdasarkan penelitian tersebut, wanita yang menggunakan petroleum jelly sebagai pelumas lebih dari dua kali dalam sebulan dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri yang sama seperti menggunakan minyak pada vagina.
Lotion
Menggunakan lotion sebagai pelumas vagina dapat menimbulkan berbagai risiko pada vagina Anda, seperti iritasi. Hal ini adalah akibat dari kandungan glikol propil (senyawa yang larut dalam air yang membantu lotion tetap lembab) pada lotion. Tak hanya itu, lotion juga mengandung wewangian yang dapat memicu iritasi hingga pembengkakan.
Jadi, pelumas apa yang aman untuk vagina?
Saat ini sudah banyak pelumas atau lubrikan khusus untuk seks yang tersedia di pasaran. Pelumas seks ini dirancang untuk penggunaan pada organ intim, sehingga aman digunakan tanpa menimbulkan iritasi maupun infeksi bakteri.
Selain itu, Anda juga bisa menemukan di pasaran, pelumas seks yang bisa menambah sensasi dan aroma. Jenis pelumas yang diformulasikan khusus untuk seks biasanya tidak lengkat karena bahan dasarnya adalah air, sehingga juga aman digunakan di bagian tubuh intim Anda.
HATI-HATI ! "5 Bahan Pelumas ini Ternyata Bisa Membahayakan Vagina"
Reviewed by Herbal Bee
on
Desember 23, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: